Cara Menjadi Guru Berkualitas
Cara Menjadi Guru Berkualitas
Hadi Setyo Blog - Selamat bertemu dengan Hadi Setyo Blog, pada kesempatan yang baik ini Hadi Setyo Blog akan sharing tentang "Cara Menjadi Guru Berkualitas". Hal ini sesaat membaca berita tentang seputar pendidikan di laman jpnn.com. Menurut kabar tersebut bahwa saat ini Indonesia dinilai sedang krisis kualitas guru padahal tingkat kesejahteraan guru makin meningkat karena banyaknya berbagai tunjangan, terutama sertifikasi guru. Hal ini sebenarnya dilakukan oleh oknum guru, namun beritanya tetap akan menjadi tamparan bagi semua guru. Kasus bunuh diri pelajar dan pelecehan oknum guru terhadap siswi SMKN 3 Padang Sidempuan menimbulkan keprihatinan berbagai kalangan. Salah satunya datang dari pengamat pendidikan Indra Charismiadji.Kriteria Menjadi Guru Berkualitas
"Kalau guru masih melakukan kekerasan verbal kepada siswa, bukan guru namanya dan tidak layak dia menerima tunjangan profesi guru," kata Indra yang kutip dari jpnn.com
Dia menyarankan pemerintah untuk mengganti guru-guru yang tidak layak lewat mutasi atau cara lainnya. Posisi guru tidak berkualitas itu diganti dengan lulusan tenaga pendidik dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang jumlahnya cukup banyak.
Nah dalam rangka untuk memotivasi diri, karena penulis juga seorang guru, maka berikut ini adalah sedikit gambaran tentang guru dan bagaimana Cara Menjadi Guru Berkualitas.
Pengertian Guru
Guru merupakan pelukis negeri yang diserahi tugas mendidik para peserta didik oleh orang tua yang mempercayakan anak-anaknya. Untuk menjadi guru yang baik dan berkualitas bukanlah perkara yang mudah dilakukan, salah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah ia harus mempunyai ciri-ciri utama yaitu menguasai 4 kompetensi, yaitu :
Pedagogis
Kompetensi ini berkaitan erat dengan kemampuan seorang guru dalam memahami hal-hal yang berkaitan erat dengan kependidikan, baik itu berhubungan dengan bidang pendidikan yang ia kuasai, kurikulum, perancangan pembelajaran dan lain-lain. Selain itu, kompetensi ini juga merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dari mulai mengenal bagaimana karakteristik peserta didiknya sampai pada tahapan evaluasi pembelajaran yang nantinya dilakukan setelah pembelajaran berlangsung.
Guru harus benar-benar menguasai pedagogis, dalam hal ini tentag bagaimana mengajar dan menyampaikan materi yang mudah dimengerti ini dan anak tidka bosan. Hal ini bisa diterapkan dengan penerapan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Kepribadian
Kompetensi ke dua yang harus terpenuhi adalah berkaitan dengan kompetensi kepribadian dari guru itu sendiri. Kompetensi kepribadian dapat diartikan sebagai kemampuan dari pribadi guru yang senantiasa memiliki akhlak yang baik, yang ditunjang dengan sikap kedewasaan sehingga bisa melahirkan perilaku yang arif dan bijaksana, serta menjadi teladan bagi murid-muridanya dan orang lain di sekelilingnya, dengan kata lain ia memiliki wibawa dan mampu memberikan pengaruh positif kepada orang-orang lain.
Guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik, guru harus menjadi panutan. Sepertinya istilah Guru Digugu dan Ditiru masih tetap melekat di hati masyarakat.
Sosial
Kompetensi sosial juga menjadi prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang guru, dimana kompetensi ini merupakan kemampuan dari seorang guru/pendidik sebagai bagian yang tidak bisa terpisahkan keberadaannya dari masyarakat. Kompetensi sosial juga menyadarkan bahwa seorang pendidik adalah makhluk sosial yang diharapkan darinya dapat memberikan pengaruh berupa contoh yang baik terhadap lingkungan sekitarnya.
Guru harus menjadi jiwa yang sosial, baik sosial terhadap sesama rekan guru, apalgi dengan masyarakat sekitar
Profesional
Kompetensi yang terakhir ini berkaitan dengan bagaimana seharusnya seorang guru yang dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, berkaitan dengan penguasaan guru tersebut terhadap materi pembelajaran secara mendalam. Hal ini dikarenakan salah satutu tugas seorang guru adalah mengajarkan sikap dan pengetahuan kepada peserta didiknya.
Guru harus benar-benar menguasai materi yang ditekuninya bahkan jika perlu belajar untuk jenjang sebelumnya dna sesudahnya, semisal saya adalah guru matematika SMP, alangkah baiknya juga belajar matematika SD sebagai bahan mengetahui materi prasyarat dan juga belajar matematika SMA/SMK, agar nantinya bisa mengetahui materi lanjutan di jenjang selanjutnya
Adapun Raka Joni (1979) berdasarkan Komisi Kurikulum Bersama P3G menetapkan dan merumuskan bahwa kompetensi profesional guru di Indonesia terdiri atas 10 kompetensi, yakni: (1) menguasai bahan pelajaran; (2) mengelola program pembelajaran; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media dan sumber belajar; (5) menguasai landasan pendidikan; (6) mengelola interaksi belajar mengajar; (7) menilai prestasi belajar; (8) mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan; (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; dan (10) memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.
Demikianlah beberapa tips Cara Menjadi Guru Berkualitas, yang di dalamnya ditetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkannya. Seorang guru diharapapkan tidak hanya memenuhi satu kompetensi saja, melainkan ke empat kompetensi tersebut harus dipenuhi karena semuanya saling bersinergi dan berkaitan satu sama lain dalam menunjang bagaimana menjadi guru yang baik dan profesional.