Full Day School Menguntungkan Guru?
Full Day School Menguntungkan Guru?
Seputar Full Day School ~ Selamat bertemu dengan Hadi Setyo Blog, pada kesempatan yang baik ini Hadi Setyo Blog akan posting seputar Wacana Full Dya School yang digagas oleh Mendikbud. Wacana akan diterapkannya sekolah sehari penuh (full day school) secara nasional yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy langsung menuai kontroversi. Kemendikbud mengklaim program penambahan jam sekolah akan memberikan keuntungan kepada para guru. Hal ini seperti yang dilansir dalam jpnn.comApa Keuntungan Full Day School Bagi Guru
Seperti kita ketahui baahwa dalam UU Guru dan Dosen, setiap guru diwajibkan mengajar 24 jam dalam sepekan. Hal ini muncul beberapa permasalahan, diantaraya di daerah tertentu anyak guru yang harus "ngamen" di sekolaah lainkarena harus mengejar target tersebut."Sebenarnya penambahan waktu sekolah ini dampak positifnya sangat dirasakan guru. Karena kebijakan 24 jam itu tetap akan kami berlakukan. Dengan penambahan jam, yang kurang-kurang punya kesempatan untuk mengejar 24 jam," ujar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata di Jakarta, Selasa (9/8).
Menurut Sumarna, kalau sudah ada program ini, guru tidak blingsatan (ngamen ke sekolah lain) lagi karena ada tambahan enam jam.
Sementara itu solusi lainnya yang diberikan kepada guru untuk memenuhi tuntutan 24 jam, adalah kesempatan masuk tim teaching. Artinya satu mata pelajaran diajari dua guru. Cara lainnya, keterlibatan guru di pelatihan-pelatihan instruktur akan diberikan jam mengajar. Tapi menurut Hadi Setyo Blog, asal dalam dapodik tetap sinkron tidak masalah, kadang yang menjadi masalah sementara ini data di dapodik tidak sinkron. Semoga saja kalau memang hal ini akan dilaksanakan, harus ada update di dapodik kaitannya tim teaching.
Harapannya juga untuk daerah-daerah khusus seperti daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) tidak perlu 24 jam. Kemudahan ini diberikan agar guru bisa menikmati dana kesejahteraan lebih banyak," tandasnya.
Apa saja yang harus dipersiapkan andai Full Day School jadi dilaksanakan?
Namun, kata Arief Rachman, pakar pendidikan (dalam jpnn.com), ada lima hal yang harus diperhatikan sebelum konsep pendidikan itu diterapkan secara nasional.
Pertama, harus dibuat kesepakatan antara sekolah, siswa, orang tua siswa, guru, dan dinas pendidikan. Apakah mereka sepakat untuk menyelenggarakan pendidikan full day. Kesepakatan itu penting agar mereka punya komitmen bersama untuk melaksanakan sistem tersebut.
Kedua terkait dengan manajemen sekolah. Menurut dia, sekolah harus menyusun kurikulum yang bervariasi. Pembelajaran harus menarik dan tidak membosankan.
Banyak pilihan bagi para siswa untuk mempelajari bidang studi yang disenangi. ”Kalau tidak bervariasi, siswa akan bosan,” terangnya kemarin (9/8).
Ketiga, fasilitas sekolah harus memadai. Misalnya kantin. Dengan demikian, siswa mudah mendapatkan makanan. Sekolah juga perlu menyiapkan tempat istirahat bagi siswa. Khususnya bagi siswa yang masik kelas I atau II SD. ”Mereka kan lama di sekolah,” paparnya.
Keempat, sekolah harus memiliki tata kelola keuangan dengan baik. Banyak biaya yang dibutuhkan. Harus ada perhitungan secara matang untuk mencukupi semua kebutuhan.
Kelima, sekolah harus bisa memberikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga bisa mencapai tujuan pendidikan. Yaitu, menyediakan pembelajaran dengan terencana yang bisa mengembangkan lima potensi. Yaitu, potensi spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan jasmani.
Arief mengatakan, sebelum sistem full day diberlakukan, pemerintah perlu melakukan penelitian dan studi kelayakan. Daerah atau sekolah mana saja yang siap melaksanakan sistem full day school. Jadi, pemerintah tidak asal melaksanakannya. ”Harus betul-betul cermat,” ungkapnya.
Semoga jika memang Wacana Full Day School akan dilaksanakan, benar-benar dipersiapkan secara matang, sehingga akan terlaksana sesuai harapa semua pihak.
-->